Dynamic Routing dan Konfigurasi RIP


Pengertian Dynamic Routing

  Dynamic Routing adalah sebuah router yang  memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar.
Dengan kata lain ,routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis


Jenis jenis dari protokol routing dinamis itu beragam ,contohnya adalah :

Interior Gateway Protocol :
1. Distance Vector Protocol
    • RIP ( Routing Information Protocol ).
    • IGRP ( Internal Gateway Routing Protocol ).
    • EIGRP ( Enchanced Internal Gateway Routing Protocol ).
2. Link State Protocol
    • OSPF ( Open Shortest Path First ).
    • IS-IS ( Intermediate System-to-Intermediate System )
Eksterior Gateway Protocol :
  • BGP ( Border Gateway Protocol ).
 Apa itu RIP ?

RIP (Routing Information Protocol) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988).

Versi-versi Rip 

RIP versi 1
Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.

RIP versi 2 

Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.


Kelebihan dan Kekurangan Routing Information Protocol (RIP) pada Cisco
  1. Kelebihan 
    • RIP menggunakan metode Triggered Update 
    • RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update) 
    • Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan

  1.  Kekurangan
    • Jumlah host Terbatas
    • RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
    • RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
    • Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
    • untuk jaringan yang besar dan kompleks, RIP mungkin tidak cukup. Dalam kondisi demikian, penghitungan routing dalam RIP sering membutuhkan waktu yang lama, dan menyebabkan terjadinya routing loop. 
 Cara Konfigurasi RIP

Buat topologi



 Konfigurasi IP dan RIP Sebagai berikut :


  • PC Pertama

 


  • PC Kedua
 
  • Router Pertama

  • Router Kedua
 
  • Router  Ketiga
 
  • Router Keempat
 
  • Router Kelima

  • Router Keenam

Jika sudah silahkan jalan kan test ping dari pc ke pc

Cara Troubleshooting

    Masalah yang paling sering dihadapi adalah routing. Banyak tool yang dapat digunakan untuk investigasi dan menyelesaikan masalah routing.
  • Meggunakan perintah show ip route untuk mendapatkan informasi tentang routing
  • mengkonfigurasi default router atau default network
  • mengerti bagaimana router menggunakan layer 2 dan 3
  • menggunakan perintah ping untuk testing konektivitas
  • menggunakan perintah telnet untuk verifikasi layer aplikasi antara station asal tujuan
  • menggunakan perintah show interfaces untuk konfirmasi masalah layer 1 dan layer 2
  • menggunakan show ip route dan show ip protocol untuk mengidentifikasi routing
Perintah show ip route digunakan untuk menampilkan isi dari table routing. Table ini berisi entri semua jaringan dan subnetwork yang diketahui. Berikut adalah beberapa perintah yang dapat digunakan dengan perintah show ip route :
  • show ip route connected
  • show ip route address
  • show ip route igrp
  • show ip route rip
  • show ip route static
Sekian dari saya bila ada yang kurang jelas bisa ditanyakan
Semoga bermanfaat dan terimakasih :)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Virtual LAN (VLAN)

Perbedaan IGP dan EGP

Cara Install Proftpd di VirtualBox